SMKN 11 Garut...., Mantap (Mandiri, Terampil dan Profesional)

Selamat Datang...., di Blog Media Belajar Daring dan Tutorial - Muchamad Eki S. A. .......



Selamat Datang di Blog
SMK Negeri 11 Garut

SMK Negeri 11 Garut..., Mantap (Mandiri, Terampil dan Profesional)


Jl. Purwabakti No. 24, RT 01 / RW 07, Cisewu, Kec. Cisewu 44166
Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat 45459

<<<     Untuk Materi Belajar Daring dan Tutorial     >>>



Review Konten rumahbelajar.id - - -(2)

Review Konten http://rumahbelajar.id/ - - -(1)
oleh : Muchamad Eki S.A., S.Kom. M.M. (peserta VCT Batch 5 Jabar)








Judul :

Seri Manual GLS, Menumbuhkan Kepekaan Budaya Lokal di Sekolah Dasar



Metode pembelajaran cerita dan percobaan sains untuk mengembangkan sikap ilmiah pada anak usia dini dibuat untuk memberikan pengalaman main melalui percobaan yang menyenangkan karena diawali cerita sains. Cerita sains yang meliputi pertanian, gejala alam, dan diri sendiri, untuk memberikan gagasan dan ide pada anak sebelum melakukan percobaan. dengan metode ini, diharapkan anak-anak akan termotivasi untuk belajar sains sehingga dapat mengembangkan sikap ilmiah mereka sebagai bekal dalam kehidupannya kelak.Saat anak memasuki SD, kemampuan bercakap sebagai bagian dari berbahasa amat penting dipahami guru dengan baik. Di beberapa daerah ‘Bahasa Ibu’ masih digunakan anak sebelum ia bersekolah. Kemampuan berbahasa dengan menggunakan pengalamannya dalam bergaul sehari-hari di rumah dan di lingkungannya itu memainkan peran dalam tumbuh kembang proses literasi di sekolah. Kekayaan bahasa oral/lisan ini ditunjukkann dengan perolehan jumlah kosakata, yang memiliki peluang untuk dilanjutkan di sekolah sebagai dasar menguatkan kegiatan membaca dan menulis dan semua mata pelajaran lainnya.
Ihwal kemampuan berbahasa sehari-hari anak ditunjukkan melalui bercakap dan menyimak. Itulah salah satu unsur literasi dasar yang berfungsi sebagai jembatan untuk menguasai bahasa utama, jika mereka menggunakan bahasa ibu (daerah). Namun yang sering terjadi dalam proses pembelajaran berbahasa di jenjang SD kelas awal, pengalaman sosial berbahasa, persepsi, dan historis anak sering diabaikan, malah dinolkan. Bercakap-cakap sebagai pendekatan dan berbagai teknik pembelajaran memperkaya kosakata anak sering diabaikan kehadirannya.

A. Pentingnya Budaya Melalui Mulok di Sekolah
Kelas adalah miniatur masyarakat. Anak yang datang ke sekolah pasti datang dari berbagai etnis yang ada di Indonesia, seperti Sunda, Betawi, Minang, Jawa, Bugis, Ambon dan sebagainya, yang kemudian melebur dalam sebuah kelas yang multikultural. Inilah keindahan kelas berbahasa yang kita bangun dan tumbuhkan, mampu melakukan koneksi kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa sebagai bangsa Indonesia melalui seni berbahasa yang bernama Bahasa Indonesia. Bahasa ibu (mother tongue), permainan tradisi, bernyanyi, kerajinan tangan diindahkan saat anak memasuki SD. Dari sinilah kelak fungsi proses pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi bermakna dan sebuah kekuatan yang akan merajut aspek sosial emosi yang kelak akan memunculkan kecerdasan siswa yang beragam secara akademik.
.....



B. Kekuatan Budaya Muatan Lokal dalam Proses Literasi

Menjembatani antara gaya hidup (perikehidupan) di rumah dan sekolah lewat rancangan pembelajaran yang protagonis (kaya budaya dan karakter) harus kita pikirkan. Oleh karena Indonesia adalah negara yang sangat luas, memiliki beragam suku, etnis budaya, bahasa yang terdapat di dalamnya. Bagaimana anak-anak tersebut berkegiatan sehari-hari adalah referensi utama guru dalam merancang pembelajaran. Guru sebagai pengamat yang baik mampu membuat sendiri RPP dengan membumikan kurikulum sesuai kebutuhan anak di mana mereka hidup.

.....


Contoh Praktik Budaya di Sekolah
A. Pojok Budaya di Dalam Kelas
Ada pojok budaya yang memuat aneka permainan tradisional, seperti upih kelapa, ketapel/pelantiang, layang-layang danguang, peralatan memasak kuno suku Minangkabau seperti batu giling, niru, kukuran kelapa. Memasuki ruang kelas berbasis budaya memiliki pesona yang kuat. Siswa dipancing untuk menggali kekuatan domestik yang mereka miliki. Berhimpunnya beragam perangkat (tools) budaya di dalam kelas tentu menjadi media pembelajaran yang menyenangkan.



B. Buku Bacaan Berbasis Budya Lokal
Saat ini mulai bermunculan buku berbasis budaya lokal untuk memperkuat gerakan literasi sekolah. Buku bacaan tersebut bergenre dongeng, buku fiksi, dan nonfiksi. Tentu kita menyambut gembira kehadiran berbagai buku bacaan tersebut karena membantu tumbuhnya literasi berbasis kontekstual (mulok) dan menguatkan siswa dalam melangsungkan proses literasi ke arah multiliterasi sesuai dengan tuntutan zaman. Kehadiran buku-buku cerita anak berbasis budaya lokal akan menampilkan tradisi di lingkungan mereka yang kaya, mereka akan bangga terhadap diri dan budaya mereka.



C. Praktik Budaya dalam kegiatan Ekstrakurikuler
Mengajak siswa praktik budaya lokal Minangkabau seperti “makan bajamba” 



sumber :
http://rumahbelajar.id/



- - -
Direkam dengan Fastone
dan https://ttsreader.com/
- - -
Share:

Tidak ada komentar:

Profil SMKN 11 Garut (2023)


<<= Profil SMKN 11 Garut (2023) =>>

AJAP - - - - IID - KIJB 2023

<<= Kualitas Inovasi AJAP =>>
<<= Aplikasi Jadwal Pelajaran =>>

Masker Kain Anti Virus - IID 2022

<<= Masker Kain Anti Virus =>>

Aplikasi Bel Sekolah - IID 2022 | KIJB 2022

<<= Aplikasi Bel Sekolah =>>

Aplikasi Bel Sekolah - IID 2022 | KIJB 2022

<<= Aplikasi Bel Sekolah =>>

Membuat Iklan Layanan Masyarakat


<<= Membuat Iklan Layanan Masyarakat =>>

Postingan Populer

Label

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Recent Posts