Review Konten http://rumahbelajar.id/ - - -(1)
oleh : Muchamad Eki S.A., S.Kom. M.M. (peserta VCT Batch 5 Jabar)
Judul :
oleh : Muchamad Eki S.A., S.Kom. M.M. (peserta VCT Batch 5 Jabar)
Judul :
Seri Manual GLS Menumbuhkan Budaya Literasi di Rumah
Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat perlu membekali anak dengan keterampilan abad ke-21 agar merekasiap menjadi warga dunia. Keterampilan tersebut meliputi kecakapan literasi dasar, kompetensi abad ke-21, dan karakter. Keenam kecakapan literasi dasar meliputi
(1) literasi baca-tulis,
(2) numerasi,
(3) literasi sains,
(4) literasi digital,
(5) literasi finansial, dan
(6) literasi budaya dan kewargaan.
Kecakapan ini dapat ditumbuhkan melalui kegiatan membaca di rumah yang berlangsung dalam suasana hangat dan menyenangkan.
Tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan membaca mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dalam memecahkan masalah, kolaborasi, empati, tertanamnya karakter baik, serta kemampuan berkomunikasi. Untuk itu, orang tua perlu memahami kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk menumbuhkan minat anak terhadap kegiatan literasi melalui upaya menciptakan rumah kaya literasi, kegiatan membaca menyenangkan, dan menjalin kemitraan dengan sekolah. Semua upaya ini perlu terjalin secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Belajar membaca bukanlah proses yang sederhana dan alamiah. Agar anak dapat membaca dengan fasih, mereka harus menguasai lima unsur berikut: (1) pengetahuan tentang huruf, (2) kesadaran tentang fonem (bunyi pembeda makna), (3) perbendaharaan kosakata, (4) kelancaran membaca, dan (5) pemahaman tentang konten bacaan.
Satu prinsip sederhana dalam menciptakan rumah yang kaya literasi adalah memastikan bahwa anak melihat dan mengakses sebanyak mungkin bahan bacaan dan materi pendukungnya di rumah. Dengan melihat buku, koran, majalah, pensil warna, dan alat tulis lainnya, anak terbiasa dan selalu melihat anggota keluarga beraktivitas dengan semua materi ini. Kebiasaan ini menumbuhkan budaya positif yang membentuk sikapnya. Menciptakan rumah kaya literasi tak harus menggunakan materi yang mahal. Orang tua hanya perlu meletakkan bahan bacaan di tempat khusus dan mengajak anak untuk memanfaatkannya.
A. Menciptakan Rumah Kaya Literasi
Berikut ini beberapa alternatif untuk membuat rumah kaya literasi:
1. Manfaatkan salah satu laci atau lemari untuk menyimpan buku.
2. Letakkan satu keranjang berisi buku di ruang keluarga atau kamar tidur anak. Keranjang buku resep masakan, misalnya, dapat diletakkan di dapur.
3. Rak buku terletak di ruang keluarga atau ruangan lain tempat keluarga berkumpul.
4. Sudut baca dapat menjadi tempat menyimpan buku, mainan, dan menjadi tempat mendongeng/bercerita/membacakan buku.
5. Perpustakaan keluarga dapat didesain secara khusus apabila memungkinkan.
B. Kegiatan Membaca di Rumah yang Menyenangkan
1. Membacakan Nyaring
Kegiatan membacakan nyaring (reading aloud), apabila dilakukan secara terus-menerus, akan meningkatkan kemampuan menyimak anak untuk kemudian meningkat menjadi keterampilan membaca mandiri. Manfaat lain dari membacakan nyaring adalah sebagai berikut.
a. Menambah dan mengembangkan kosakata. Dengan dibacakan buku sebanyak mungkin, anak mempelajari kosakata baru dalam beragam konteks.
b. Mengenalkan bahasa tulis, yaitu bahasa pada buku.
c. Mengenalkan kesadaran tentang materi cetak kepada anak (misalnya, bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan, atas ke bawah, dll).
d. Mengenalkan anak kepada kegiatan membaca yang menyenangkan.
e. Meningkatkan rentang perhatian dan daya konsentrasi anak.
f. Memperkuat kemampuan berpikir anak melalui cerita dan konten informasi yang terdapat dalam buku.
g. Membangun kedekatan anak dengan orang tua.
h. Membangun empati anak terhadap tokoh cerita atau orang lain.
i. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.
2. Membaca dalam Hati
Kegiatan membaca dalam hati, biasa disebut Sustained Silent Reading (SSR) atau Free Voluntary Reading (FVR), adalah kegiatan membaca mandiri di mana anak bebas menentukan buku yang dibaca sesuai minat dan kemampuan membacanya. Setiap keluarga dapat menentukan jadwal khusus atau jam membaca di mana semua anggota keluarga membaca. Apabila perlu, anak dapat diajak untuk mendiskusikan bacaannya. Kegiatan membaca dalam hati mampu menumbuhkan kecintaan membaca, meningkatkan kemampuan memahami bacaan, serta membangun kedekatan antar-\anggota keluarga melalui diskusi tentang buku.
3. Berbincang tentang Buku
Ketika anak beranjak dewasa, minat mereka terhadap bacaan mungkin akan berkurang. Meskipun demikian, secara alamiah, seorang anak tetap mengembangkan rasa ingin tahu. Semakin dewasa seorang anak, semakin banyak dunia baru yang ingin dieksplorasinya. Manfaatkan rasa ingin tahu anak ini dengan menjadi sahabat teman berbincang yang mengasyikkan.
*Tetapkan jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan, toko buku, atau taman bacaan di sekitar tempat tinggal Anda.
* Ikuti perkembangan minat membaca anak dan jadilah teman diskusi yang baik baginya. Wajar saja apabila selera bacaan anak sudah mulai spesifik ketika ia beranjak dewasa (hanya mau membaca topik tertentu atau karya penulis tertentu). Pelajari topik atau gaya penulisan penulis favoritnya tersebut, lalu tawarkan buku-buku sejenis.
* Ajak anak Anda untuk bergabung dalam klub buku atau komunitas pembaca daring.
* Jadikan menonton film bioskop atau teve sebagai kegiatan bersama keluarga. Anda dapat mendiskusikan materi film tersebut dengan rujukan buku-buku yang relevan.
* Ajak anak Anda mendiskusikan dan membandingkan film-film yang diangkat dari buku biografi, novel, atau cerpen dengan membaca bukunya secara langsung.
* Ajak anak Anda untuk membaca dan mendiskusikan biografi tokoh-tokoh favoritnya.
* Saat akan pergi berlibur, ajak anak Anda untuk merencanakan kegiatan liburan dengan membaca buku-buku (atau sumber digital) tentang tempat yang akan dikunjungi untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.
* Kembangkan kegiatan favorit di rumah, misalnya prakarya, mempraktikkan resep masakan, juga berolahraga, dan kembangkan minatnya dengan membaca buku-buku yang relevan.
(1) literasi baca-tulis,
(2) numerasi,
(3) literasi sains,
(4) literasi digital,
(5) literasi finansial, dan
(6) literasi budaya dan kewargaan.
Kecakapan ini dapat ditumbuhkan melalui kegiatan membaca di rumah yang berlangsung dalam suasana hangat dan menyenangkan.
Tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan membaca mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas dalam memecahkan masalah, kolaborasi, empati, tertanamnya karakter baik, serta kemampuan berkomunikasi. Untuk itu, orang tua perlu memahami kegiatan yang dapat mereka lakukan untuk menumbuhkan minat anak terhadap kegiatan literasi melalui upaya menciptakan rumah kaya literasi, kegiatan membaca menyenangkan, dan menjalin kemitraan dengan sekolah. Semua upaya ini perlu terjalin secara berkelanjutan dan melibatkan seluruh anggota keluarga.
Belajar membaca bukanlah proses yang sederhana dan alamiah. Agar anak dapat membaca dengan fasih, mereka harus menguasai lima unsur berikut: (1) pengetahuan tentang huruf, (2) kesadaran tentang fonem (bunyi pembeda makna), (3) perbendaharaan kosakata, (4) kelancaran membaca, dan (5) pemahaman tentang konten bacaan.
Satu prinsip sederhana dalam menciptakan rumah yang kaya literasi adalah memastikan bahwa anak melihat dan mengakses sebanyak mungkin bahan bacaan dan materi pendukungnya di rumah. Dengan melihat buku, koran, majalah, pensil warna, dan alat tulis lainnya, anak terbiasa dan selalu melihat anggota keluarga beraktivitas dengan semua materi ini. Kebiasaan ini menumbuhkan budaya positif yang membentuk sikapnya. Menciptakan rumah kaya literasi tak harus menggunakan materi yang mahal. Orang tua hanya perlu meletakkan bahan bacaan di tempat khusus dan mengajak anak untuk memanfaatkannya.
A. Menciptakan Rumah Kaya Literasi
Berikut ini beberapa alternatif untuk membuat rumah kaya literasi:
1. Manfaatkan salah satu laci atau lemari untuk menyimpan buku.
2. Letakkan satu keranjang berisi buku di ruang keluarga atau kamar tidur anak. Keranjang buku resep masakan, misalnya, dapat diletakkan di dapur.
3. Rak buku terletak di ruang keluarga atau ruangan lain tempat keluarga berkumpul.
4. Sudut baca dapat menjadi tempat menyimpan buku, mainan, dan menjadi tempat mendongeng/bercerita/membacakan buku.
5. Perpustakaan keluarga dapat didesain secara khusus apabila memungkinkan.
B. Kegiatan Membaca di Rumah yang Menyenangkan
1. Membacakan Nyaring
Kegiatan membacakan nyaring (reading aloud), apabila dilakukan secara terus-menerus, akan meningkatkan kemampuan menyimak anak untuk kemudian meningkat menjadi keterampilan membaca mandiri. Manfaat lain dari membacakan nyaring adalah sebagai berikut.
a. Menambah dan mengembangkan kosakata. Dengan dibacakan buku sebanyak mungkin, anak mempelajari kosakata baru dalam beragam konteks.
b. Mengenalkan bahasa tulis, yaitu bahasa pada buku.
c. Mengenalkan kesadaran tentang materi cetak kepada anak (misalnya, bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan, atas ke bawah, dll).
d. Mengenalkan anak kepada kegiatan membaca yang menyenangkan.
e. Meningkatkan rentang perhatian dan daya konsentrasi anak.
f. Memperkuat kemampuan berpikir anak melalui cerita dan konten informasi yang terdapat dalam buku.
g. Membangun kedekatan anak dengan orang tua.
h. Membangun empati anak terhadap tokoh cerita atau orang lain.
i. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak.
2. Membaca dalam Hati
Kegiatan membaca dalam hati, biasa disebut Sustained Silent Reading (SSR) atau Free Voluntary Reading (FVR), adalah kegiatan membaca mandiri di mana anak bebas menentukan buku yang dibaca sesuai minat dan kemampuan membacanya. Setiap keluarga dapat menentukan jadwal khusus atau jam membaca di mana semua anggota keluarga membaca. Apabila perlu, anak dapat diajak untuk mendiskusikan bacaannya. Kegiatan membaca dalam hati mampu menumbuhkan kecintaan membaca, meningkatkan kemampuan memahami bacaan, serta membangun kedekatan antar-\anggota keluarga melalui diskusi tentang buku.
3. Berbincang tentang Buku
Ketika anak beranjak dewasa, minat mereka terhadap bacaan mungkin akan berkurang. Meskipun demikian, secara alamiah, seorang anak tetap mengembangkan rasa ingin tahu. Semakin dewasa seorang anak, semakin banyak dunia baru yang ingin dieksplorasinya. Manfaatkan rasa ingin tahu anak ini dengan menjadi sahabat teman berbincang yang mengasyikkan.
*Tetapkan jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan, toko buku, atau taman bacaan di sekitar tempat tinggal Anda.
* Ikuti perkembangan minat membaca anak dan jadilah teman diskusi yang baik baginya. Wajar saja apabila selera bacaan anak sudah mulai spesifik ketika ia beranjak dewasa (hanya mau membaca topik tertentu atau karya penulis tertentu). Pelajari topik atau gaya penulisan penulis favoritnya tersebut, lalu tawarkan buku-buku sejenis.
* Ajak anak Anda untuk bergabung dalam klub buku atau komunitas pembaca daring.
* Jadikan menonton film bioskop atau teve sebagai kegiatan bersama keluarga. Anda dapat mendiskusikan materi film tersebut dengan rujukan buku-buku yang relevan.
* Ajak anak Anda mendiskusikan dan membandingkan film-film yang diangkat dari buku biografi, novel, atau cerpen dengan membaca bukunya secara langsung.
* Ajak anak Anda untuk membaca dan mendiskusikan biografi tokoh-tokoh favoritnya.
* Saat akan pergi berlibur, ajak anak Anda untuk merencanakan kegiatan liburan dengan membaca buku-buku (atau sumber digital) tentang tempat yang akan dikunjungi untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan.
* Kembangkan kegiatan favorit di rumah, misalnya prakarya, mempraktikkan resep masakan, juga berolahraga, dan kembangkan minatnya dengan membaca buku-buku yang relevan.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar